Palembang (19/03), kegiatan rapat antisipasi kebakaran hutan lahan (karhutla) dilaksanakan dengan mengambil tempat di ruang rapat Devia Cita Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan.
Rapat dipimpin langsung oleh Direskrimsus Polda Sumatera Selatan, hadir juga KARO OPS Polda Sumatera Selatan, Kalaksa BPBD Sumatera Selatan, Sekdis Dinas Lingkungan Hidup, Balai pengendalian perubahan iklim – Manggala Agni, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan Badan Restorasi Lahan Gambut Daerah (BRGD).
Kegiatan ini diinisiasi sebagai koordinasi awal dalam menghadapi potensi kebakaran hutan lahan di Sumatera Selatan. Operasi dan langkah antisipasi yang akan dilakukan oleh Polda Sumatera Selatan terus dipersiapkan dengan tetap melakukan koordinasi dengan BMKG, sebagai suport data dan informasi cuaca maupun iklim. Setidaknya terdapat kab/kota yang secara terus menerus mengalami karhutla dan terdeteksi adanya titik hotspot karena memiliki luasan lahan gambut (OKI, MUBA dan Banyuasin).
Prospek prakiraan musim kemarau akan terjadi sejak bulan Mei 2024, namun secara dominan musim kemarau berada dibulan Juni 2024 yang berangsur dari pesisir timur Sumatera Selatan dan secara perlahan bergeser ke wilayah Sumatera Selatan bagian tengah dan dataran tinggi.
Puncak musim kemarau di Sumatera Selatan diprediksi berada di bulan Juli – Agustus 2024 dengan durasi antara 3 dasarian hingga 15 dasarian. April 2024 masih banyak potensi hujan di pesisir timur Sumatera Selatan dan bagian tengah Sumatera Selatan.
Memasuki bulan Mei 2024 diprediksi untuk wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) mulai terjadi penurunan intensitas curah hujan dan terus berlanjut memasuki bulan Juni 2024 dimana secara eskalasi akan meluas ke beberapa kab dan kota yang ada di Sumatera Selatan.