Palembang (20/07), bertempat di Halaman Griya Agung Palembang telah dilaksanakan Kegiatan Apel dan Gelar Pasukan serta Peralatan dalam Simulasi Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) di Wilayah Sumatera Selatan. Apel dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Bapak Dr. (H.C) Ir. Airlangga Hartarto, M.BA, M.Mt.
Turut hadir seluruh Instansi Lembaga Pusat, Forkompimda, Gubernur Provinsi Jambi, Riau, Lampung dan Sumatera Selatan, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jambi, Riau, Lampung dan Sumatera Selatan, Seluruh Bupati Sumatera Selatan, Instansi Lembaga Provinsi, Instansi Lembaga Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi dan Asosiasi / CSO termasuk Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan dan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang.
Dalam amanat apel disampaikan bahwa penanganan bencana Karhutla di Sumatera Selatan tidak bisa dilaksanakan secara persial namun harus dilaksanakan secara bersama-sama, dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat mulai dari TNI/Polri, Kepala Desa, Camat, RT, RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta pihak swasta maupun perusahaan harus bersama-sama untuk mengajak warganya atau mengerahkan seluruh potensi dan peralatan yang dimiliki serta memberikan himbauan kepada warga agar tidak membakar lahan dan jika ada yang terbakar agar segera dipadamkan.
Sesuai dengan informasi prakiraan musim tahun 2024 di Sumatera Selatan saat ini sudah memasuki musim kemarau dimana puncak musim kemarau akan terjadi pada Bulan Juli hingga Agustus 2024. Seperti diketahui beberapa wilayah Sumatera Selatan memiliki luasan lahan gambut yang cukup besar dan berpotensi terjadi kebakaran hutan jika tidak dikendalikan sejak dini.
Beberapa rencana kegiatan dalam upaya pencegahan dan penanganan Karhutla telah dilaksanakan seperti memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mengolah lahan dengan cara tidak membakar, memasang spanduk dan baliho, sosialisasi, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), dan Kegiatan Water Boombing (WB). Diharapkan dengan beberapa persiapan yang telah dilakukan dengan baik akan mampu mewujudkan wilayah Sumatera Selatan bebas kabut asap.