Palembang (20/05) Bertempat di ruang rapat Kantor BPBD Sumatera Selatan telah dilaksanakan kegiatan pengenalan produk layanan informasi cuaca berbasis dampak yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan yang dalam hal ini diwakili oleh Bpk. Ansori, S.Sos selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi beserta jajaran dan perwakilan Pusdalop BPBD Provinsi Sumatera Selatan.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas cuaca. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, gelombang dingin, hingga gelombang panas. Penyebab bencana hidrometeorologi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Impact Based Forecast and Warning System (IBFWS) adalah perubahan paradigma layanan prakiraan cuaca yang memberikan informasi potensi dampak yang dapat ditimbulkan oleh fenomena cuaca dan tentunya sangat berorientasi kepada pengguna.
Dalam kesempatan ini, Stasiun Meteorologi SMB II Palembang berkesempatan untuk melakukan audiensi bersama BPBD Sumatera Selatan terkait memberikan informasi prakiraan berbasis dampak atau Impact Based Forecast and Warning System (IBFWS). Karena Indonesia sering mengalami perubahan cuaca dan iklim secara mendadak dan ekstrem yang berujung pada bencana hidrometeorologi, maka dari itu salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak resiko yang negatif seperti kehilangan harta benda, kerusakan lingkungan adalah melalui Informasi Berbasis Dampak (IBF) yang merupakan amanah langsung dari WMO.
Informasi berbasis dampak ini menyediakan prakiraan cuaca yang sudah menghitung nilai risiko. Yang awalnya IBF ini dibuat oleh BMKG pusat di tahun 2024 ini akan mulai didelegasikan ke UPT di daerah untuk meningkatkan akurasi dan bisa lebih disesuaikan lagi tabel dampak dan respon dengan BPBD terkait menyesuaikan daerah masing-masing. Kami berharap BPBD dapat menjadi jembatan penghubung untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
